Tuesday, June 18, 2019

Awal Mula Kita

Hari ini setahun yang lalu..
Aku baru saja membuka pintu kamarku saat layar ponsel ku menyala dan terlihat notifikasi pesan darimu.
Kau sengaja bangun dini hari hanya untuk menanyakan apakah aku sudah pulang.
Mulanya aku hanya berpikir kau terbangun dari tidurmu.
Nyatanya semakin pagi menjelang, semakinku sadar.
Kau hanya ingin memastikan aku tak pulang saat matahari mulai menampakan diri. Dan tetap waras dari alkohol.
Dan saat itu pula untuk pertama kalinya kau mengungkapkan perasaanmu dengan begitu gamblang.
bukannya aku tak tau perasaanmu sedari awal kau mengirimiku pesan singkat. hanya saja aku tau kau tak pernah mudah mengatakannya.
tapi siapa sangka, pergiku malam itu, berpesta dan bertemu dengan si hidung belang mampu membuatmu mengungkapkannya.

Sungguh aku tak pernah menyangka bahwa kebiasaanku bermain di lantai dansa adalah awal mula dari kita.

Apa kau tau?
kali pertama aku membaca isi pesanmu aku tertawa.
ku pikir alkohol yang membuatku membalas pesanmu dengan candaan.
hingga ku baca lagi dan lagi. nyatanya memang aku yang tidak mau mendengar segala hal tentang cinta saat itu. bahkan hingga minggu-minggu berikutnya.
tapi kau sungguh sabar. tetap bersamaku tak berubah sedikit pun. meskipun aku terlalu lelah dengan segala kata cinta ketika akhirnya cinta hanya menuntut segala hal dariku.

Meskipun awal hubungan kita aneh dan tak terduga.
kau selalu bercerita tentang masa lalu cintamu. pun aku begitu.
belum lagi aku yang selalu menolak mengakui perasaanku hanya karena tak mau lagi dikecewakan.
hingga kita yang tak pernah menganggap bahwa kita berpacaran seperti kebanyakan pasangan diluar sana. kita selalu menjawab bahwa kita hanya teman.

Tapi tak apa.

Jika pada akhirnya kita bahagia.

Meskipun begitu banyak keributan yang kita buat diawal hubungan ini.
kau kesulitan menyesuaikan diri dengan si anak nakal.
aku kesulitan menyesuaikan diri dengan si anak baik.
kau dan aku mulai berpikir bahwa perbedaan kita memang tak bisa disatukan.
hingga akhirnya kita berhasil menerima segala kekurangan masing-masing. meskipun itu masih tak mudah hingga saat ini.

Terimakasih..
kau mau menerimaku dengan segala sisi gelapku
kau mau menerimaku dengan segala kekuranganku
kau satu-satunya yang tetap tinggal dan tak pernah memintaku berubah. setidaknya pada akhirnya.

Maaf..
jika aku masih tak bisa menjadi yang terbaik untukmu.
jika aku tak bisa jadi apa yang kau inginkan.
jika aku sering menyakitimu.

Sungguh kau pria paling tulus yang pernah aku temui
Sungguh segala kebaikanmu yang membuatku jatuh hati
Sungguh aku tak pernah mencintaimu dengan sederhana
Sungguh aku selalu berusaha memberikan kasih terbaiku untukmu

Semoga kau dan aku bisa terus melewati segalanya.
Semoga kau tetap ada dalam hidupku di tahun-tahun berikutnya. seperti inginmu.

Saturday, March 2, 2019

01.01

Sudah lewat tengah malam saat aku menuliskan ini.
Aku baru saja menyelesaikan revisi skripsiku yang sebenernya tidak pernah selesai juga.
Ditengah kesibukanku membaca jurnal demi jurnal aku teringat ucapanmu malam tadi.

Ya, ucapanmu saat kita berboncengan di sepeda motormu yang sudah mulai tua.
Ditengah jalanan malam Bandung yang diguyur hujan tak kunjung reda,
Kau tiba-tiba saja berkata bahwa kau rindu aku menulis tentangmu.
Lucu memang. baru kali ini ada pria yang menginginkanku menuliskan sesuatu tentangnya.
Sifat manjamu sudah melebihi keponakanku. tapi aku suka. meskipun terkadang menyebalkan

Sayang, asal kau tau aku lebih sering menulis saat perasaanku kacau tak karuan.
Apa kau tau? sejak awal bersamamu aku tak pernah merasakannya lagi.

"lantas mengapa tak menuliskan kebahagiaan denganku?" aku tau kalimat itu akan kau lontarkan saat membaca tulisan ini.

Sayang. aku pernah menuliskannya sekali. kau pun tau itu.
Kurasa semua itu cukup untuk mewakili semua perasaanku untukmu.
Bahagiaku denganmu tak butuh rangkaian kata. aku pun tak tau bagaimana lagi menuliskannya.
Yang ku tau, hanya saat bersamamu aku bisa tertawa meskipun tengah basah kuyup di guyur hujan.

Mungkin lain kali.
Lain kali aku akan menuliskan tentangmu lagi. semoga itu tentang kebahagiaan.
Agar cerita kita tak kalah dengan milea dan dilan.

Monday, October 8, 2018

SELAMAT ULANG TAHUN

Selamat ulang tahun..
Setauku usiamu bertambah pada hari ini. aku benar kan?

Ini kali pertama aku merayakan ulang tahunmu. Dan semoga ini bukan yang terakhir.

Aku tak mendoakanmu banyak hal. Aku tak minta ini itu agar kau berubah menjadi yang terbaik. Kau tak perlu jadi sempurna, yang penting kau masih terus ada. Itu segala yang aku minta.
Setelah bertambahnya usiamu ini, kau akan mendapatkan banyak pemahaman baru. Kau akan mengerti mana yang harus diprioritaskan. Lebih paham perbedaan antara keinginan dan kebutuhan.

Doaku pasti sama seperti teman-teman dan keluargamu. Mendoakan segala yang terbaik untukmu.

Semoga setelah bertambahnya usiamu ini, kau semakin tau apa yang terbaik untukmu.
Semoga kedewasaanmu bertambah seperti usiamu.

Lagi, selamat ulang tahun..
Kurangi malasnya. Jangan cengeng lagi. Lebih rajin lagi menyelesaikan kuliahmu. Lebih perhatikan lagi kesehatanmu. Terus perbaiki ibadahmu seperti inginmu.

Ingatlah aku tak meminta banyak, tetaplah begini saja. Jadilah dirimu yang bisa kucinta apa adanya.
Aku tak mau memberi ucapan kepanjangan. Aku tak punya harapan apa-apa lagi terhadapmu selain keinginan untuk tetap bersama. Dan melihatmu selalu bahagia.
Selebihnya semoga kau bahagia, segala inginmu tercapai, semoga orangtuamu lekas bangga akan kau, semoga kau benar-benar jadi apa yang kau cita-citakan—entah itu PNS, ketua umum PSSI atau Imamku. Terserah kau. Selama kau baik-baik saja, aku sudah cukup lega.

Terakhir, selamat ulang tahun..
Jangan lupa bahagiakan dirimu sendiri.
Maaf aku tak bisa jadi romantis. Tapi semoga tulisan ini membuatmu tersenyum manis.

Selamat ulang tahun, Haruslah panjang umur. Aku mencintaimu.

Tuesday, September 11, 2018

Sore

"aku tak apa", ucapku seraya menghapus air matamu.
Langit cerah sore itu sama sekali berntentangan dengan isi percakapan kita.
Tusukan kata bertubi-tubi menerjam hatiku sore itu.
Aku menguatkan diri sebisaku. Menahan air mata agar tak jatuh hanya untuk menguatkanmu.
Tersenyum menutupi luka hanya agar kau tetap dengan niatmu.
Meski akhirnya segala kesedihanku meluap bersama tulisan ini.

"kamu kecewa? kamu sakit hati? tolong jangan menangis." Aku hanya bisa tersenyum mendengarmu mengucapkan semua itu.
Padahal kau tau pasti bagaimana semua keputusannmu telah berhasil memporak-porandakan perasaanku.
Bagaimana mungkin aku tak kecewa dengan keputusanmu untuk menjauh hanya sesaat setelah aku mengatakan "i don't need you to save me. i need you to stand by my side as i save myself"?
Bagaimana mungkin aku tak sakit hati dengan membohongi perasaanku sendiri hanya untuk membuatmu senang?

Katamu ini bukan akhir. Melainkan awal dari kita.
Tapi sayang, kita berdua tau bahwa keputusanmu adalah awal. iya. awal dari akhir kita.
Kita hanya sama-sama tak mau mengakuinya.
Aku tak mengakuinya, karena aku tak mau menghalangi jalanmu lagi.
Kau tak mengakuinya, karena kau tak ingin aku menjauh.
Kita sama-sama egois. Mengatas namakan cinta untuk semua keinginan.

Untuk saat ini,
Jadilah baik. Buktikan semua keinginanmu agar semua sakitku tak percuma.
Aku tau ini tak mudah.
Tapi aku masih disini. masih mencoba menjadi apa inginmu.
Aku masih disini menemanimu hingga semuanya berakhir.

Biar waktu yang menjawab semuanya.
Semoga ini memang awal dari kita yang baru.
Namun jika ini memang akhirnya, aku akan tetap bahagia. Karena setidaknya aku telah melakukan sesuatu yang baik untukmu.

Maaf jika aku tak banyak bicara. Karena aku tau apa yang kau dan aku lihat perihal ini selalu tak sama.
Tapi kau tau aku selalu menghargai apa inginmu. Maka kali ini pun aku biarkan kau dengan ingimu.
Menutupi semua dengan segala kalimat kebaikan untuk kita.

Apapun akhirnya, kau harus selalu ingat ucapanku sore itu;
Everyone has their own time.
Mungkin nanti tiba saatnya kita akan berpisah. atau mungkin nanti tiba saatnya aku menjadi apa inginmu.
And everything happens for a reason.
Mungkin perjalanan panjang kita adalah untuk memperbaiki dirimu.

Perkara hati memang selalu rumit.

Aku yang tak ingin melihatmu bersedih~

Wednesday, August 29, 2018

00.00

Ku kutip aksara Putu Wijaya. “Karena cinta dapat mengubah segala-galanya.”
Memang benar. denganmu aku mengubah semua kebiasaanku dalam perihal cinta.

Awal aku menyukaimu, semua terlihat menyenangkan.
Aku terus dibuat mabuk.
Senyum dan tawamu menghangatkan.
Menyukaimu membuatku kehilangan kewarasan.

Hari ini aku masih bertahan menyukaimu.
Membalas pesan singkatmu.
Mendengar suaramu.
Memperdebatkan hal-hal tak penting denganmu.
Sudah menjadi kebiasaanku akhir-akhir ini.

Lucu memang.
Semakin dekat denganmu membuatku semakin irasional.
Aku yang tak pernah suka lelaki kekanak-anakan
justru malah tertawa melihatmu merengek seperti bocah lima tahun.
Aku yang tak pernah suka lelaki pencemburu
justru malah senang melihatmu mengomel hanya karena seorang pria mengirimiku pesan singkat.
Aku yang mengatakan bahwa selayaknya kita hanya menjadi teman
justru malah membangun komitmen denganmu.

Tak peduli kau seperti apa..
aku menyayangimu tanpa karena. tanpa sebab. tanpa syarat.
Aku mencintaimu tanpa ada rasa yang tak kuberi. tanpa ada perasaan yang terbagi.
Aku hanya ingin menjalani apa yang ingin ku jalani denganmu saat ini. tak peduli nanti bagaimana.

Tapi kata mereka ini bukan diriku.
Tapi tak apa asal aku terus bersamamu.

Biarkan rasa ini mengalir dengan sendirinya.
Biarkan rasa ini berbicara atas pengorbanannya.
Biarkan kaki ini melangkah kemana saja.

Tak apa jika kau tak percaya.
Tak apa jika akhirnya tak bahagia.

Setidaknya untuk saat ini biarkan aku mengisi ruang diantara jemari tanganmu.
Biarkan aku bermain dengan ratusan helai rambutmu.
Biarkan aku melihatmu tertawa.
Biarkan aku menjadi tempatmu bermanja-manja.
Biarkan aku menjadi tempatmu berkeluh kesah.

Semoga saat ini bisa menjadi selamanya.

Tuesday, August 28, 2018

Kita

Saat kau bertanya "siapa kita?"
Kita adalah anak muda yang menjalin romansa cinta
Kita adalah dua insan yang berusaha untuk setia
Kita adalah lantunan asmara yang berhembus dikala senja
Kita adalah cahaya yang menyinari pagi yang buta

penyatu aksara~

Wednesday, August 22, 2018

Kecewa

Emosi sepasang manusia menghantam segala yang telah mereka bangun.
Meski pada akhirnya selalu ada jalan untuk kembali.
Namun semua tak bisa lagi sama.

Diakhir pertengkaran kau mengatakan bahwa kau kecewa.
Meski hingga saat ini aku tak tahu apa penyebabnya,
aku tetap menerima segala kecewamu.

Kecewa katamu..
Lantas menurutmu apa perasaanku ini?
Marah. Sedih. Kecewa.
Aku hanya tak pernah mengungkapkannya.
Dan lagi, tak satupun dari perasaanku yang kau lihat bukan?
Bahkan ketika aku mati-matian melawan logikaku hanya untuk mencintaimu, sama sekali tak terlihat olehmu.

Tak apalah..
Mungkin kecewaku hanyalah apa yang ku ciptakan sendiri karena melihatmu tak seperti apa yang kupikirkan. Meskipun akhirnya masih ada yang mengganjal dalam hati.
Mungkin marahku hanyalah apa yang ku ciptakan sendiri karena melihat langkah yang ku ambil sendiri. Meskipun akhirnya tercipta jarak antara kita.
Mungkin sedihku hanyalah apa yang ku ciptakan sendiri karena membuatmu bersedih. Meskipun akhirnya yang ku pilih hanyalah bahagiamu.

Maaf jika katamu aku tak pernah memperjuangkan kita.
Sejujurnya aku hanya tak ingin terus mengecewakanmu.
Maaf jika kau tak percaya aku mencintaimu.
Sejujurnya aku hanya tak pandai menunjukan perasaanku.
Maaf jika bersamaku akhirnya hanya membuatmu bimbang.
Sejujurnya aku masih terus berdialog dengan logika.

Aku kecewa kau begitu mudah menyerah disetiap pertengkaran kita.
Aku kecewa keyakinanmu padaku hanya sebatas kata.
Aku kecewa kau bahkan tak bisa yakin pada dirimu sendiri.
Aku kecewa kau masih meragukan kita.
Aku kecewa kau senang ketika masa lalu kembali datang menghampirimu.

Tapi pada akhirnya kusimpan semua kekecewaanku sendiri.
Karena yang ku inginkan hanyalah kau bahagia tanpa tapi. tanpa ragu.
Meski itu berarti tanpa aku.

Tuesday, August 21, 2018

Hilangnya Akal

Malam ini aku sedang menertawakan seorang perempuan.
Tertawa akibat jatuh hati yang tak disengaja.
Lucu memang. bercermin mentertawakan perempuan bodoh yang selalu jatuh pada apapun yang terlalu baik. hingga akhirnya selalu menjadi rumit.

Menerka alasan mengapa ia rela menjadi bodoh dan tak peduli jika harus tersungkur sekali lagi.
Ketika orang-orang disekelilingnya selalu mengatakan ia tak punya hati.
Ketika orang-orang disekelilingnya selalu berfikir ia tak pernah merasakan sakit hati.
Ketika ia sendiri yakin logikanya selalu digunakan.
Nyatanya ia tetap menuruti hatinya yang tak pernah bosan terluka.

Ia berharap menemukan sisa-sisa keyakinannya akan kebahagiaan dalam hati yang baru.
Meskipun ia tau hal yang sama akan terus terulang.
Ia berharap menemukan sisa-sisa keyakinannya akan hati yang bisa menerimanya tanpa syarat.
Meskipun ia tahu kekecewaan sudah siap kembali padanya.
Namun ia terus meyakinkan akal sehatnya, kali ini akan berhasil.
Seakan ia lupa apa yang selalu ia inginkan.

Ia tak peduli apa yang orang lain katakan
bahwa seharusnya kau meninggalkannya
Ia tak peduli apa yang orang lain pikirkan
bahwa kau tak pantas dengannya
Ia tak peduli apa yang orang lain lakukan
bahwa aku tak suka kau dengannya

Sudah kukatakan bahwa ia bodoh.
Terlalu banyak langkah yang ia ambil.
Hingga terlalu jauh untuk kembali ke titik awal.

Terlalu ragu untuk melangkah mundur.
Pada akhirnya kembali jatuh pada hal yang sama. dengan alasan yang bahkan ia pun tak bisa jelaskan.

Bodoh bukan? 
Dengan senang hati dipermainkan keadaan yang ia buat rumit untuk dirinya sendiri.


Perempuan yang sedang menikmati kebodohan-

Monday, May 21, 2018

88 Hari Setelah Kau Pergi

aku mulai terbiasa tanpamu. tapi masih saja memikirkanmu.
namun beberapa minggu belakangan ini aku mulai melupakanmu.

ya..
semenjak dia datang. laki-laki yang entah bagaimana bisa menjadi begitu dekat denganku.
membuatku lupa tentangmu setiap kali aku didekatnya.
tiba-tiba saja..
dia tahu bagaimana caranya membuatku nyaman
dia tahu caranya memanjakan aku
dia tahu apa inginku.

aku bisa saja jatuh hati dengannya.
tapi sayang, kau masih memiliki separuh hatiku. yang entah bagaimana membuatku tak bisa dekat lebih jauh dengan lelaki manapun.
tapi tak apa.
lagipula, hubunganku dengannya hanya sebatas saling menemani.
dengan sabarnya dia mengerti bahwa pertemuanku dengannya hanyalah pelampiasan.
akupun mengerti setiap pertemuannya denganku hanyalah pembunuh sepi.

aku sadar ini tak sehat.
aku sadar ini tak bisa lagi diteruskan.
tapi hanya ini cara untuk melawan perasaanku padamu.
hanya ini cara agar aku berhenti memikirkanmu meskipun hanya sejenak.

sayang..
apa aku salah melakukan semua ini?
meskipun jauh didalam hatiku sebenernya aku masih menunggumu
apa kau akan kecewa mengetahui kehidupanku saat ini?
padahal jelas-jelas aku yang mengatakan untuk saling memperbaiki diri

tapi kau tak perlu khawatir.
dia sudah pergi sekarang.
kini aku kembali mengingatmu. kenangan kita. sakit hatiku.

maafkan aku yang masih tak bisa menjaga diri
maafkan aku yang mungkin akan mengecewakanmu
maafkan aku yang tak bisa memperjuangkanmu -setidaknya untuk saat ini.

Tuesday, April 3, 2018

40 HARI SEJAK KAU PERGI

40 hari sejak kau pergi..
hari-hariku masih saja terasa biru.
masih saja berharap ada kamu disetiap hal yang ingin aku lakukan.
bodohnya aku.
padahal jelas sudah aku yang menginginkan perpisahan ini.
meskipun pada akhirnya aku terhentak mendengar pernyataanmu pada kali ketiga kita bicara.
kau tak sedikitpun mengatakan ingin kembali, ketika sebelumnya kau mati-matian mengejarku.
tapi tak apa.
memang itu yang kuinginkan.
aku selalu berharap apa yang terbaik untukmu.
dan aku tau itu bukan aku.
mungkin memang malam itu, kali terakhir kita berbicara.

40 hari sejak kau pergi..
hatiku masih saja beku
aku seperti kehilangan selera untuk mencari penggantimu.
terkadang aku bertanya pada diriku sendiri, apalagi yang aku cari?
ah, yang jelas pria yang bisa lebih dewasa daripada aku
pria yang tau bagaimana cara menjaga hubungannya
bukan pria naif maupun munafik.

40 hari sejak kau pergi..
orang-orang disekitarmu masih saja berpikiran buruk tentangku.
orang-orang disekitarmu masih saja mempertanyakan hubungan kita.
lucunya, hal itu justru menjadikan aku semakin kuat untuk meninggalkanmu.
kau pun tau apa alasannya.
dan semoga kau pun tau bagaimana cara menghadapinya.
semoga kau pun tau itu hanya untuk kau dan aku.
kau boleh menjawab status kita saat ini.
tapi tidak menjawab pertanyaan 'kenapa'

40 hari sejak kau pergi..
aku hanya bisa mendoakanmu diam-diam.
berharap kau benar berubah.
berharap kau bisa menjaga apa yang tersisa diantara kau dan aku.

masa bodoh dengan mereka yang menyayangkan akhir hubungan ini.
mereka tak pernah merasakan apa yang terjadi didalamnya.
masa bodoh dengan mereka yang terus mengatakan hal buruk tentang aku.
mereka tak pernah tau apa yang terjadi di dalamnya.
aku bahkan sudah tak bisa menjelaskan apapun lagi.
bersamamu hanya membuatku mengerti bagaimana rasanya berada diantara orang-orang yang hanya melihat tanpa mendengar.

Thursday, March 8, 2018

Akhir (part 2)

Kau terlalu naif sayang
Kau berpura-pura tak melihat hal buruk yang ada di depanmu hanya untuk membuat dirimu senang.
Bahkan ketika seluruh dunia mengatakan buruk, kau tetap menolaknya. hanya untuk dirimu sendiri.

Mungkin memang semuanya salahku..
Aku yang memaksakan diri untuk berasamamu sedari awal kita bertemu
Padahal jelas kau bukan apa yang aku inginkan.
Aku yang selalu berharap lebih bahwa kau bisa berubah
Padahal jelas segala yang kau lihat hanyalah dirimu sendiri.
Aku yang tak berani melepaskanmu
Padahal jelas kehidupan kita berbanding terbalik.

Atau mungkin..
Memang kau yang terlalu kekanak-anakan
Memang kau yang belum siap menjalani hubungan selayaknya orang dewasa
Memang kau tak tau bagaimana caranya menjalin suatu hubungan.

Ketika aku berfikir mengenai kita hingga 10 tahun kedepan, kau hanya mampu berfikir 1-2 tahun kedepan.

Apa pernah kau berfikir bagaimana jadinya kita nanti?
jika terus berselisih paham
Apa pernah kau berfikir bagaimana jadinya kita nanti?
jika terus berbeda prinsip
Apa pernah kau berfikir bagaimana jadinya kita nanti?
jika segala yang kau lakukan bergantung pada keluargamu sedangkan keluargaku tak pernah mengatur inginku
Apa pernah kau berfikir bagaimana jadinya kita nanti?
jika kau tak pernah berfikir panjang tentang segala hal

Sayang,
Aku tak pernah mempersalahkan sifatmu yang kau atau mereka sebut cuek, tidak peka, polos.
Aku tak pernah mempersalahkan saat kita berbeda prinsip.
Aku tak pernah mempersalahkan saat kita berbeda kepercayaan.
Yang aku pedulikan hanya jika semua itu menghancurkan hubungan kita.

Dan akhirnya semua itu terjadi.
Saat aku berfikir bahwa kepolosanmu. Prinsipmu. kepercayaanmu. Takkan mungkin menghancurkan kita
Nyatanya hari ini..
Kita hancur berkeping-keping tak lagi bisa diselamatkan karena segala perbedaan kita.
Karena pada akhirnya kau hanya akan selalu menganggap benar apa yang kau percayai selama ini.

Awal Mula Kita

Hari ini setahun yang lalu.. Aku baru saja membuka pintu kamarku saat layar ponsel ku menyala dan terlihat notifikasi pesan darimu. Kau se...